Putusnyatiming belt pada kendaraan bisa disebabkan oleh beberapa hal. Ini dia penyebabnya: 1. Kesalahan saat pemasangan Kesalahan dalam pemasangan dapat menyebabkan timing belt yang bekerja putus. Misalnya pada pemasangan yang terlalu tegang (kencang) hingga terlalu longgar yang dapat mempengaruhi proses kerja timing belt.
Inibisa dipastikan dari usia dan bunyi yang dihasilkan kalau tidak ada bunyi berisik diarea mesin maka timming belt aman. Namun kalau ada bunyi berisik terlebih umur timming belt sudah terlalu tua, lebih baik ganti dengan yang baru. Pastikan Mengganti Timing Belt Kepada Yang Sudah Berpengalaman
Untukmengetahui kondisi timing belt, harus membuka dulu penampang alias cover yang melindungi timing belt tersebut, tidak bisa langsung terlihat seperti halnya fan belt. Penggantian timing belt harus dilakukan secara rutin, biasanya tiap 20.000 hingga 40.000 km. Namun demikian, timing belt sebaiknya diganti jika sudah menunjukkan tanda-tanda
Jikalupa melakukan pergantian, gejala yang umumnya terjadi adalah Timming Belt putus ketika mobil sedang digunakan. Bila itu terjadi, mesin mobil biasanya akan mati seketika akibat piston yang bertabrakan dengan klep. Timming Belt akan mudah rusak bila terkena oli, bensin, dan semacam cairan lainnya karena berbahan dasar karet.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Bagi Anda yang suka dengan dunia otomotif, pasti sudah tidak asing dengan timing belt. Ini merupakan salah komponen penting pada mesin mobil. Komponen ini harus selalu dipastikan dalam kondisi baik agar kinerja mobil bisa optimal. Bagi Anda yang belum tahu, timing belt merupakan salah satu komponen utama dan penting pada mesin kendaraan. Keberadaanya terletak di ruang mesin yang memiliki bentuk seperti sabuk belt bergerigi yang terbuat dari bahan karet. Timing belt atau sering disebut juga dengan timing chain ini memiliki fungsi yang sangat krusial sehingga harus dirawat dengan baik. Jika komponen ini mengalami kerusakan, maka bisa berakibat fatal termasuk berisiko mobil bisa mati total. Untuk lebih jelasnya tentang apa fungsi timing belt, bagaimana cara perawatan hingga apa saja tanda-tanda kerusakan pada komponen tersebut, yuk simak uraian lengkapnya di bawah ini. Fungsi Timing Belt Mobil Seperti namanya, fungsi utama dari timing belt sebagai pengatur waktu yang berguna mengatur waktu kerja mesin mobil. Nah, selain fungsi utamanya tersebut, masih banyak fungsi penting lainnya dari komponen timing belt ini, antara lain 1. Penggerak Camshaft Fungsi timing belt yang pertama adalah untuk menggerakkan camshaft atau yang lebih dikenal dengan nama noken as. Saat mesin mobil dihidupkan, camshaft akan berputar dalam gerakan putaran yang teratur sehingga berguna untuk membuka dan menutup katup. 2. Membuka dan Menutup Katup Mesin Secara Otomatis Baca Juga Ciri-Ciri Dinamo Starter Mobil Rusak & Cara Mengatasinya 4 Inovasi MyWuling+ untuk Kemudahan Aktivitas Anda Mari Kenali Sistem Rem ABS Pada Mobil Fungsi selanjutnya dari komponen timing belt adalah sebagai alat untuk membuka dan menutup katup mesin secara otomatis. Hal ini karena timing belt terhubung secara langsung dengan katup masuk dan pembuangan yang ada di camshaft. Dengan adanya timing belt akan memudahkan camshaft untuk bergerak dengan waktu normal yang selanjutnya dapat menggerakkan katup secara normal dan konstan. Cara Perawatan Timing Belt Mobil Timing belt menjadi salah satu komponen penting pada mesin kendaraan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja kendaraan. Jika komponen ini mengalami masalah atau kerusakan, akan akan berpengaruh terhadap kinerja mesin secara keseluruhan hingga menyebabkan mobil mati total. Nah, untuk memastikan timing belt mobil selalu dalam kondisi yang baik, maka perlu dilakukan perawatan yang tepat. Komponen ini perlu mendapatkan perawatan secara berkala yang disesuaikan dengan umur pemakaiannya. Sebaiknya timing belt diganti jika pemakaian mesin kendaraan sudah mencapai hingga km. Saat melakukan penggantian timing belt, jangan lupa untuk mengganti tensioner sekaligus karena menjadi komponen pelengkap yang memiliki fungsi cukup vital dalam menentukan kinerja timing belt. Dalam melakukan proses perawatan, ada baiknya Anda perhatikan proses pembongkaran dan pemasangannya. Anda harus memastikan dapat memasang kembali komponen timing belt sesuai dengan titik tanda yang telah ditentukan oleh pabrik mobil. Pemasangan timing belt yang tidak tepat bisa membuat katup dan piston bertabrakan. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan yang sangat parah sehingga mobil perlu turun mesin. Tidak hanya itu, pemasangan timing belt yang terlalu kencang atau terlalu kendor justru dapat mengakibatkan putus hingga loncat gigi yang menimbulkan bunyi-bunyian pada mesin. Untuk menghindari risiko tersebut, pemasangan timing belt harus dipastikan dengan ketegangan yang tepat sehingga komponen tersebut bisa bekerja dengan optimal. Perawatan timing belt ada baiknya dilakukan secara berkala di bengkel yang berpengalaman. Pasalnya, letak komponen ini cukup tersembunyi dan sulit untuk dijangkau. Cara ini juga untuk meminimalisir kesalahan pemasangan timing belt yang justru bisa menyebabkan kerusakan pada mesin mobil. Baca Juga Mengenal Mesin Diesel pada Mobil untuk Pengendara Pemula Pengertian Ground Clearance dan Fungsinya Pada Mobil Power Train Mobil Pengertian, Komponen Hingga Fungsinya Timing belt perlu diganti jika menunjukkan gejala kerusakan pada fisiknya seperti terasa getas, permukaan pecah dan geriginya telah aus. Jika Anda paksa untuk tetap menggunakannya, kinerja komponen ini tidak akan maksimal. Tanda-tanda Kerusakan Timing Belt yang Perlu Diwaspadai Seperti yang telah dijelaskan di atas, apa itu timing belt merupakan komponen yang memiliki fungsi vital pada mesin kendaraan. Oleh sebab itu, pemilik kendaraan harus bisa memastikan komponen ini selalu dalam kondisi baik agar kinerja mobil lebih optimal. Selain mengetahui cara merawat timing belt yang tepat, Anda juga perlu tahu tanda-tanda jika ada kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini untuk menghindari risiko kerusakan yang parah pada mesin yang dapat membahayakan pengendara. Berikut ini beberapa tanda adanya kerusakan pada timing belt yang perlu Anda ketahui 1. Suara Mesin Tidak Normal Salah satu tanda paling mudah untuk dikenali jika ada kerusakan pada timing belt adalah suara mesin tidak normal. Kondisi ini biasanya disebabkan karena timing belt dan komponen pendukungnya sudah aus. Timing belt yang aus ini biasanya disebabkan karena kekurangan pelumas yang membuat camshaft tidak dapat berputar dengan baik. Hasilnya timing belt menjadi kendur sehingga membuat bunyi mesin menjadi tidak normal. 2. Oli Bocor Tanda selanjutnya dari kerusakan pada timing belt adalah adanya kebocoran pada oli. Kebocoran ini membuat timing belt tidak mendapatkan pelumas yang cukup. Hasilnya camshaft tidak bisa berputar dengan maksimal sehingga membuat kinerja timing belt juga terganggu. 3. Pegas Mesin Terasa Lebih Kaku Jika Anda merasakan pegas operan gigi mobil terasa lebih kaku dan berat dari biasanya, ini bisa menjadi salah satu tanda adanya kerusakan pada timing belt. Kondisi ini biasanya terjadi karena timing belt sudah aus. Timing belt yang aus sangat berpengaruh terhadap timing mesin yang menjadi tidak tepat termasuk dalam perubahan gerigi mobil. Kondisi ini juga menyebabkan kinerja piston menjadi terhambat sehingga pegas menjadi lebih kaku. 4. Mesin Mobil Mati Total Tanda paling serius dari adanya kerusakan pada timing belt adalah mobil mogok atau mesin mobil mati total. Kerusakan ini biasanya tidak menunjukkan gejala sebelumnya atau terjadi secara tiba-tiba. Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini, sangat disarankan untuk melakukan perawatan secara berkala. Hal ini penting untuk memastikan bahwa timing belt selalu dalam kondisi baik sehingga Anda tidak perlu mengalami kondisi mati mesin secara total tersebut. Selain beberapa hal di atas, timing belt yang mengalami kerusakan juga bisa Anda perhatikan dari ciri fisiknya. Beberapa diantaranya adalah Timing belt terasa getas saat dipegang Timing belt mulai kendur Timing belt terlihat tipis Adanya retakan pada permukaan belakang timing belt Gerigi timing belt sudah aus dan hilang di beberapa bagian Untuk membuat mesin kendaraan bisa bekerja dengan maksimal, Anda perlu memastikan semua komponen mesin dalam kondisi yang baik termasuk timing belt. Komponen ini memiliki fungsi yang cukup vital sehingga Anda harus memastikan selalu dalam kondisi yang baik. Nah, salah satu caranya adalah Anda harus melakukan perawatan secara berkala dan memastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan pada komponen tersebut.
– Dampak timing belt putus atau resiko timing belt putus pada mesin mobil yang masih menggunakan timing belt pada mekanisme timing mesin. Apa itu timing belt? Timing belt adalah belt untuk timing mesin yang menghubungkan kruk as dan mekanisme klep. Ciri-ciri timing belt putus atau tanda timing belt putus adalah 1. Mesin mati mendadak saat jalan dan tidak bisa hidup lagi 2. Untuk kendaraan yang masih menggunakan distributor, selain mesin mati mendadak saat jalan juga tidak keluar api dari busi karena distributor tidak berputar akibat timing belt yang memutar noken as tersebut putus. Gambar diatas adalah contoh kerusakan klep mesin pada mobil daihatsu zebra tahun 2002 akibat timing belt putus, untuk daihatsu zebra tahun 2004 ke atas sudah aman artinya tidak akan terjadi tabrakan klep dengan piston jika terjadi timing belt putus. Dampak atau resiko timing belt putus terhadap mesin mobil adalah 1. Klep mesin bengkok 2. Piston rusak karena terjadi tabrakan dengan klep 3. Pada kendaraan tertentu jika timing belt putus hanya akan menyebabkan mesin tidak bisa hidup tanpa terjadi tabrakan antara klep dan piston, hal ini tergantung dari konstruksi bagian atas pada piston. Salah satu contohnya silakan lihat DISINI. Tips Mencegah Timing Belt Putus atau Cara Merawat Timing Belt Mobil Tidak ada cara khusus bagaimana cara merawat timing belt mobil, karena letak timing belt berada didalam mesin, tetapi biasanya untuk merawat timing belt adalah dengan melihat kondisi dan kilometer tempuh kendaraan. Berikut adalah beberapa tips mencegah timing belt putus pada mesin mobil, yaitu 1. Lihat pada manual kendaraan masing-masing berapa kilometer maksimal timing belt harus diganti, ada yang 50 ribu km, 80 ribu km, ada yang 150 ribu km. 2. Biasanya oleh bengkel setiap kali sehabis mengganti timing belt, pada cover timing belt ditulis berapa kilometer lagi harus ganti timing belt. Atau seperti contoh pada Toyota Harrier dari pabrik sudah ada label pada cover timing belt agar penggantian timing belt setelah 100 ribu km. 3. Atau lihat lampu indikator timing belt pada panel spido, jika sudah menyala berarti sudah waktunya mengganti timing belt. Silakan lihat Lampu Indikator T-Belt. 4. Dengan mengganti piston yang memiliki konstruksi jika terjadi timing belt putus atau rusak tidak sampai merusak mesin. Semoga berguna. Silakan Lihat JugaTips Mengatasi Nissan Evalia Mogok Tidak Bisa Di StarterMesin Kurang Tenaga, Melempem Saat Ac HidupPenyebab dan Cara Mengatasi Mesin Mobil Ngelitik di TanjakanDampak atau Akibat Air Radiator Mobil Habis/BocorKunci Kontak OFF Mesin Masih HidupCara Mengatasi Penyebab Oli Rembes Ke Busi Mobil
mobil yang aman jika timing belt putus